Agenda Pengabdian Masyarakat (PPM) di Kampung Naga, Tasikmalaya
fisip.unsil.ac.id.
Sebagai bentuk pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Dosen-dosen
FISIP Universitas Siliwangi akan melaksanakan Program Pengabdian
Masyarakat (PPM) di Kampung Naga, Neglasari, Salawu, Tasikmalaya.
Kegiatan seperti ini memang rutin digelar, sebagai bentuk kepedulian
kampus terhadap masyarakat sekitar.
Kegiatan yang mengangkat tema : “aktualisasi nilai-nilai kebangsaan dalam masyarakat adat” ini akan dilaksanakan pada Hari Minggu, 26 Mei 2013 bertempat di Kampung Naga. Topik ini didasari dari berbagai problematika yang ada saat ini dalam masyarakat adat Indonesia, yakni mulai melemahnya eksistensi masyarakat adat di Indonesia. Pelemahan masyarakat adat tersebut ada yang terjadi melalui pelemahan fungsi kepemimpinan adatnya yang mulai “terlindih” oleh kekuatan negara (kekuatan pemerintahan desa atau sejenisnya). Selain itu juga mulai punahnya berbagai potensi masyarakat adat, karena terdesak oleh berbagai modernisasi semisal terancamnya masyarakat adat di Bukit Dua belas Riau karena tempat komunitas tersebut dijadikan wana wisata Taman Nasional Bukit Dua Belas oleh pemerintah, tanpa mempertimbangkan keberlangsungan habitus masyarakat adat tersebut.
Kegiatan yang mengangkat tema : “aktualisasi nilai-nilai kebangsaan dalam masyarakat adat” ini akan dilaksanakan pada Hari Minggu, 26 Mei 2013 bertempat di Kampung Naga. Topik ini didasari dari berbagai problematika yang ada saat ini dalam masyarakat adat Indonesia, yakni mulai melemahnya eksistensi masyarakat adat di Indonesia. Pelemahan masyarakat adat tersebut ada yang terjadi melalui pelemahan fungsi kepemimpinan adatnya yang mulai “terlindih” oleh kekuatan negara (kekuatan pemerintahan desa atau sejenisnya). Selain itu juga mulai punahnya berbagai potensi masyarakat adat, karena terdesak oleh berbagai modernisasi semisal terancamnya masyarakat adat di Bukit Dua belas Riau karena tempat komunitas tersebut dijadikan wana wisata Taman Nasional Bukit Dua Belas oleh pemerintah, tanpa mempertimbangkan keberlangsungan habitus masyarakat adat tersebut.
Saat
ini, Indonesia memang masih memiliki ribuan masyarakat adat yang kaya
akan kearifan lokal, namun sudah jarang yang terjaga keasliannya, karena
terlalu besar pengaturan negara terhadap komunitas tersebut. Walaupun
demikian kita harus menjaga “harta karun tersebut” supaya tetap lestari
dan produktif untuk kebaikan kualitas hidup mereka.
Jika
kita teliti lebih mendalam, sebenarnya nilai-nilai dan
karakter-karakter bangsa Indonesia yang saat ini digembar-gemborkan oleh
pemerintah pada dasarnya sudah banyak terdapat dalam kearifan-kearifan
lokal tersebut. Semisal kebiasaan saling menghargai, berfikir positif,
saling membantu (gotong royong), kejujuran, keadilan dan lain sebagainya
secara substansi sudah tersaji dalam kebiasaan-kebiasaan masyarakat
adat di Indonesia. Namun sayangnya negara cenderung mensubordinasikan
mereka dan pada gilirannya mengkontradiksikan nilai-nilai tersebut hanya
sebagai monumen yang dijadikan objek wisata, tanpa mampu memahami bahwa
nilai-nilai tersebut sebenarnya berpengaruh dalam membawa kebaikan di
masyarakat, bahkan dapat diaplikasikan di luar komunitas tersebut.
Hal
tersebut di atas sangat jarang dipahami oleh pihak pembuat kebijakan
dan juga masyarakat adatnya sendiri. Kearifan-kearifan lokal yang
diimplementasikan oleh kelompok-kelompok masyarakat tertentu sangat
jarang dipahami sebagai bentuk aktualisasi nilai-nilai kebangsaan kita.
Sesungguhnya ketika suatu masyarakat adat mampu merevitalisasi dan
melaksanakan kearifan-kearifan lokal, mereka mampu mengaktualisasikan
nilai-nilai kebangsaan Indonesia. Dalam mencapai misi tersebutkan kami
dari kalangan intelektual kampus merasa terpanggil untuk melakukan
penguatan-penguatan implementasi kearifan-kearifan lokal masyarakat adat
di kampung Naga dalam rangka mengaktualisasikan nilai-nilai kebangsaan
yang lebih holistik tersebut.
Agenda
yang akan dilaksanakan berupa dialog keadatan dengan tokoh-tokoh
masyarakat Kampung Naga. Dari informasi humas kegiatan, acara ini akan
diikuti oleh tim dosen yang diketuai oleh Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik. Tim dosen terdiri dari Edi Kusmayadi, M.Si, Ali Andrias,
M.Si, Subhan Agung, M.A., Akhmad Satori, M.Si, Hendra Gunawan, M.Si,
Fitri Yuliawati, M.Si, Rino Sundawa, S.IP, dan beberapa mahasiswa dari
BEM/BLM. Semoga agenda berjalan lancar, dan dapat bermanfaat bagi
masyarakat. Selamat dan sukses.(sa).
Sumber Berita : Situs Resmi FISIP Universitas Siliwangi
0 komentar:
Post a Comment