Pelatihan Metodologi Penelitian LP2M Unsil

Oleh : Subhan Agung, M.A.

Lembaga penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Siliwangi, hari ini (Senin, 22 Februari 2012) menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Metodologi Penelitian. Kegiatan ini mengambil tema : Jaminan Mutu Penelitian dalam Penelitian Hibah Kompetensi.

Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan dosen dari semua fakultas di lingkungan Universitas Siliwangi. Walaupun dirasa tidak cukup representasi dikatakan pelatihan karena alokasi waktu yang sangat terbatas, namun cukup memberikan pengalaman dan pengetahuan progam penelitian yang ditawarkan oleh Dirjen Dikti dan penelitian mandiri lainnya, termasuk juga strategi dalam memenangkan proyek penelitian unggulan berdasarkan pengalaman ahli yang sudah berpengalaman.

Dalam  kegiatan yang dibuka oleh Rektor Prof. DR. H. Kartawan, SE, MP ini dihadirkan tiga pembicara termasuk Rektor sendiri, kemudian Prof. DR. Rully Indrawan, MS (Guru Besar Universitas Pasundan), dan DR. Gima Sugiama, SE, MS (Dosen senior Politeknik Bandung). Prof Kartawan menjelaskan tentang metode penelitian, Prof. Rully menjelaskan tentang beberapa Program Penelitian DP2M serta beberapa masalah dalam menyusun proposal, sedangkan DR. Gima menjelaskan tentang teknik penyusunan karya ilmiah penelitian.

Menurut Prof. Kartawan metode ilmiah merupakan prosedur atau langkah-langkah sistematis dalam mendapatkan pengetahuan ilmiah. Dalam pencapaian kesimpulan penelitian terdapat tangga-tangga ilmiah yang dijalani, yaitu : perumusan dan identifikasi masalah, perumusan kerangka pemikiran, perumusan hipotesis, dan penarikan kesimpulan. Diskusi berlanjut mengkaji berbagai tradisi penelitian, baik kuantitatif maupun kualitatif. Penelitian kualitatif memang memiliki karakteristik tertentu yang sedikit berbeda dengan penelitian kuantitatif—walaupun dianggap tidak substantif–, seperti tidak selalu harus memakai hipotesis seperti yang biasa mentradisi dalam model penelitian dengan pendekatan kualitatif etnografi, studi pemikiran dan lainnya yang lazim biasa dipakai dalam penelitian politik.

Pembicara kedua Prof. Rully Indrawan menekankan pada perlunya pengetahuan para dosen dalam persoalan kebijakan tentang hibah penelitian untuk mampu menerobosnya. Tokoh yang memiliki track record penelitian skala besar ini sangat penekankan pemahaman ini merata bagi semua dosen, khususnya di lingkungan Universitas Siliwangi. Program Hibah Penelitian Perguruan Tinggi dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu Hibah Penelitian Desentralisasi dan Hibah Penelitian Kompetitif Nasional.

Hibah Penelitian Desentralisasi terdiri dari Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi, Hibah Bersaing, Penelitian Fundamental, Penelitian Tim Pascasarjana, Penelitian Kerja Sama Antar Perguruan Tinggi (Pekerti) dan penelitian Disertasi Doktor. Setiap penelitian tersebut mendapatkan alokasi dana yang berbeda-beda dengan persyaratan yang variatif pula, tergantung kualifikasi dan target penelitiannya. Sedangkan Penelitian Kompetitif Nasional diantaranya : Penelitian Unggulan Strategi Nasional,  Riset Andalan Perguruan Tinggi dan Industri, Penelitian Kerjasama Luar Negeri dan Publikasi Internasional, Penelitian Kompetensi dan Penelitian Strategis Nasional. Untuk ingin mengetahui lebih dalam tentang hal ini silahkan masuk ke situs utama http://dikti.go.id.

Pembicara ketiga, Dr. Gima Sugiama lebih menyoroti bahwa dalam teknik penyusunan karya ilmiah penelitian harus memperhatikan konten yang berkualitas, format yang dibuat sesui dengan panduan penelitian sesuai dengan program penelitian yang ingin diajukan, pertanyaan penelitian yang layak dan visioner dalam konteks keluaran penelitian sesuai program masing-masing yang sudah disebutkan di atas.

Luaran penelitian yang dianggap berkualitas semisal produk IPTEK (metode, teknik, model, dll), dapat dipublikasikan lewat jurnal artikel ilmiah, baik nasional maupun internasional, menghasilkan buku refensi ber-ISBN, buku ajar ber-ISBN, dan menghasilkan model strategi atau bahkan teori baru yang menambah kekayaan intelektual yang dipatenkan (HAKI). Diakhir sesi diskusi ini beliau memberikan semangat bahwa perlu terus membangun semangat budaya meneliti, karena penelitian membuat hidup lebih bermakna dan bernilai, bahkan penelitian dapat meningkatkan poin profesionalisme dosen dan juga koin (keuntungan ekonomis) jika digeluti secara serius.

Semoga saja kegiatan ini menjadi pendorong bagi semua civitas akademika, terutama para pengajar di Universitas Siliwangi dalam menghasilkan penelitian-penelitian unggulan di masa datang, sesuai dengan amanah Tri Dharma Perguruan Tinggi. Amin ya Rabbal ‘alamain.

4 komentar: